KODIM 1606 – Dandim 1606/Lobar Kolonel Czi Efrijon Kroll diwakili Danramil Gunungsari Kapten Chb Danang Kristiyanto menghadiri Rapaat Evaluasi Percepatan Pembangunan Rumah Tahan Gempa di Kab. Lombok Barat, Senin (17/2).
Acara rapat berlangsung di Aula kantor Bupati Lobar dihadiri Kapolres Lobar diwakili Kasat Binmas AKP Raden Ismail, Kapolres Mataram diwakili kasat Binmas kompol Dahlan, Kalaksa BPBD Lobar, Kabid Perkim Lobar, Kadis Dukcapil Lobar, TPK BNPB, Korwil Lobar, Korcam Lobar, Camat sekab Lobar, Kapolsek di wilayah Lobar, Kepala cabang Bank BRI Mataram
Kepala Cabang Bank Mandiri Mataram, Para Kepala Desa serta Ketua Tim Fasilitator dan Fasilisator kab Lobar.
Dalam kesempatan tersebut kepala BPBD Kab Lobar Mahnan SSTP MH. menyampaikan perlunya untuk melakukan perekaman guna mendapatkan suket dukcapil yang sudah terisi dengan Nik Baru serta Target pendebetan pokmas sampai akhir februari.
Selain itu Kepala BPBD Lobar juga meminta agar BTL 2.305 KK untuk diusulkan kembali ke BNPB harus diperbaiki dan di validasi ulang.
Kurang akuratnya data yang kami terima kami harap bisa diberikan data RTG di setiap Desa.
Tolong mari kita perbaiki data sehingga kita bisa pertanggung jawabkan pada saat dimintai pertanggung jawaban.
Sementara Dandim 1606/Lobar diwakili Kapten Chb Danang K. menyampaikan bahwa secara umum pembangunan RTG lobar sudah bagus namun masih ada beberapa masalah atau dinamika dilapangan yang perlu diperbaiki.
“Selama ini permasalahan bisa kita selesaikan namun masih ada beberapa wilayah seperti Penimbung dan Tamansari masih ada Pokmas yang bermasalah dengan Aplikator yang mana sudah dilakukan pencairan namun aplikator menghilang,” ungkapnya.
Untuk wilayah Gunung Sari, Batu layar yang sudah terima Buku Tabungan, tambah Danramil Gunungsari, ada sekitar 326 KK sudah dilakukan pendebetan dan masih beberapa yang belum pendebetan agar segera dilakukan pendebetan.
Hadir juga dalam rapat tersebut Danramil Narmada Kapten Inf M Yuni P, Danramil Gerung Lettu Inf Maturidi, Daanramil Sekotong Kapten Inf Indarto Agung.